Buku Relasi Islam dan Negara Hubungan antara agama dan negara menjadi pijakan esensial dalam analisis mengenai konsep negara. Dalam studi dasar negara, perdebatan seputar hubungan ini merupakan topik yang terus diperbincangkan. Karena fondasi sebuah negara—apakah ia bersekutu dengan agama atau tidak—menjadi pondasi bagi sistem negara yang akan dikembangkan. Karena itu, pemahaman akan relasi antara agama dan negara menjadi krusial.

Di negara-negara dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam, pelaksanaan syari’ah Islam memiliki variasi yang signifikan. Secara umum, penerapan syari’ah dapat dikelompokkan dalam dua kategori utama. Pertama, ada negara-negara yang mendasarkan hukumnya pada syari’ah Islam, dengan Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber hukum utama yang dianggap cukup dalam mengatur kehidupan masyarakat. Dalam menangani berbagai permasalahan yang timbul, negara merujuk pada norma-norma yang tercatat dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Diskusi politik yang menarik dan sering menjadi titik kontroversi adalah paradigma seputar relasi agama (terutama Islam) dan negara. Hubungan ini telah menghasilkan beragam aliran pemikiran seperti fundamentalisme, modernisme, tradisionalisme, sekularisme Islam, nasionalisme, dan lainnya, sebagai hasil konkret dari interaksi yang intens antara Islam dan Negara.