Kesejahteraana dalam ajaran Islam adalah aman, sentosa, damai, makmur dan selamat dari segala macam gangguan, tentunnya hal tersebut banyak diinginkan oleh banyak orang dan terkadang sebagian untuk bisa memenuhi kebutuhan duniawi saja. Menurut perspektif al-Ghazali bahwasanya kesejahteraan bukan dinilai hanya dari dunia saja, melainkan pentingnya kesejahteraan di dunia dan akhirat kesejahteraan dalam Islam mancakup dua pengertian yaitu: kesejahteraan holistic dan seimbang, pertama kecukupan materi individu dan sosial, dan yang kedua yaitu kesejahteraan di Dunia dan Akhirat, sebab manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja, tetapi juga di alam setelah kematian atau kemusnahan dunia (akhirat). Kecukupan materi di dunia ditunjukan dalam rangka untuk memperoleh kecukupan di akhirat. Jika kondisi ideal ini tidak dapat dicapai maka kesejahteraan di akhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia merupakan suatu kehidupan yang abadi dan lebih bernilai dibandingkan kehidupan dunia