Buku ini membahas tentang metode periwayatan dari masa ke masa, mulai dari zaman Nabi hingga pada abad ketiga Hijriyah. Pada masa ini, masyhur dengan masa purna periwayatan sehingga tidak ada lagi periwayatan yang datang dari Nabi setelahnya. Dalam perjalanan panjangnya, ulama hadis dengan cermat dan selektif menjaga otentisitas hadis dalam sisi periwayatannya untuk mencegah pemalsuan. Di samping membahas metode-metode periwayatan dalam hadis, buku ini juga mengupas fenomena munculnya model periwayatan intuitif yang diakui oleh kalangan sufi pada abad-abad berikutnya. Mereka percaya bahwa Nabi masih bisa berkomunikasi dan mengajarkan hadis kepada individu-individu tertentu melalui pengalaman spiritual. Buku ini juga meneliti berbagai bentuk salawat, termasuk salawat ma’thurah yang diriwayatkan dengan sanad yang sah dan salawat ghair al-ma’thurah yang didapat melalui metode liqa’ Al Nabi baik dalam mimpi atau keadaan sadar Namun, gagasan ini ditantang oleh pandangan mainstream yang menyatakan bahwa periwayatan hadis Nabi telah berakhir pada masa ulama terdahulu. Buku ini menawarkan kajian mendalam tentang keabsahan dan ketepatan metode periwayatan khususnya periwayatan salawat ghair Al ma’ thurah yang tidak hanya menambah wawasan tentang ilmu hadis, tetapi juga memberikan perspektif kritis terhadap pengakuan periwayatan dari kalangan spiritual tertentu khususnya dalam hal shalawat.